Jurnal Ilmiah Dibanjiri Oleh Karya Palsu

0

Masalah maraknya artikel ilmiah palsu yang membanjiri jurnal akademik telah menjadi perhatian serius dalam komunitas ilmiah, dengan laporan terbaru yang menyoroti skala dan dampaknya. Maraknya penelitian curang ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan pada peneliti untuk mempublikasikan, munculnya “pabrik makalah” yang memproduksi studi palsu dengan bayaran, dan tantangan yang dihadapi jurnal dalam mendeteksi dan mencegah publikasi makalah semacam itu.

Skala Masalah yang Mengkhawatirkan

Investigasi terbaru mengungkapkan bahwa studi palsu di jurnal akademik mungkin lebih umum dari yang sebelumnya diperkirakan. Sebuah studi yang dipimpin oleh neuropsikolog Bernhard Sabel memperkirakan bahwa hingga 34% makalah neurosains yang diterbitkan pada tahun 2020 kemungkinan besar dibuat-buat atau plagiat, dengan angka serupa 24% untuk makalah kedokteran. Ini merupakan peningkatan signifikan dari tingkat yang dihitung untuk tahun 2010 dan menunjukkan bahwa jurnal dibanjiri oleh lonjakan manuskrip dari pabrik makalah. Pada tahun 2024 saja, penerbit Wiley mengumumkan penutupan 19 jurnal karena terinfeksi oleh penipuan penelitian berskala besar, menyoroti kerusakan keuangan dan reputasi yang disebabkan oleh makalah palsu.

Peran Pabrik Makalah yang Meresahkan

Pabrik makalah diidentifikasi sebagai salah satu sumber utama penelitian curang. Entitas ini, yang sering berbasis di negara-negara seperti Cina, India, Iran, Rusia, dan beberapa negara bekas Uni Soviet, menghasilkan karya yang dibuat-buat untuk dikirimkan ke jurnal. Mereka menawarkan layanan mulai dari mencantumkan seorang ilmuwan sebagai penulis dari makalah yang sepenuhnya atau sebagian dibuat-buat hingga mengirimkan karya tersebut ke jurnal, sering menargetkan publikasi seperti edisi khusus lepas yang mungkin tidak menjalani tinjauan yang sedetail. Model bisnis pabrik makalah bergantung pada keputusasaan peneliti untuk mempublikasikan, memanfaatkan tekanan akademik untuk menghasilkan publikasi ilmiah demi kemajuan karir.

Upaya Memerangi Masalah yang Meresahkan

Sebagai tanggapan atas krisis yang semakin memburuk, berbagai pemangku kepentingan dalam industri penerbitan akademik mengambil langkah-langkah untuk memerangi lonjakan makalah palsu. Wiley, misalnya, meluncurkan alat deteksi pabrik makalah setelah kehilangan jutaan dolar akibat pengiriman jurnal curang. Alat ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh penerbit akademik untuk mengembangkan metode baru untuk mengidentifikasi dan mencegah publikasi penelitian curang. Selain itu, sekelompok penyandang dana, penerbit akademik, dan organisasi penelitian terkemuka telah meluncurkan inisiatif untuk memerangi pabrik makalah melalui langkah-langkah seperti meningkatkan metode verifikasi penulis.

Dampak pada Integritas Ilmiah yang Mengkhawatirkan

Banjir makalah ilmiah palsu mengancam integritas penelitian dan kredibilitas literatur ilmiah. Studi curang dapat menyesatkan pembaca, mendistorsi tinjauan sistematis, dan berpotensi mempengaruhi perawatan medis dan keputusan kebijakan berdasarkan data yang tidak akurat. Situasi ini digambarkan sebagai titik krisis bagi kredibilitas penelitian, dengan para ahli memperingatkan tentang konsekuensi jangka panjang dari membangun karir di atas sains curang.

Kesimpulan yang Mencemaskan

Tantangan makalah ilmiah palsu membutuhkan respons multifaset, termasuk alat deteksi yang lebih baik, standar publikasi yang lebih ketat, dan pergeseran budaya akademik yang memprioritaskan kualitas di atas kuantitas dalam output penelitian. Saat komunitas ilmiah berusaha mengatasi masalah ini, jelas bahwa menjaga integritas penelitian ilmiah sangat penting untuk memajukan pengetahuan dan menginformasikan kebijakan serta praktik berdasarkan bukti yang dapat diandalkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *