Miliaran Bintang Yatim Teridentifikasi di Galaksi Bintang Perseus

0

Satelit Euclid milik Badan Antariksa Eropa (ESA) telah membuat penemuan luar biasa, mengungkap lebih dari 1,5 triliun “bintang yatim” yang mengambang di gugus galaksi Perseus. Temuan terobosan ini, yang dipimpin oleh astronom dari University of Nottingham, menyoroti asal-usul dan dinamika misterius bintang-bintang ini yang ada di luar batas galaksi.

Penemuan Satelit Euclid

Kemampuan pencitraan canggih satelit Euclid memungkinkan astronom menangkap cahaya biru pucat yang dipancarkan oleh bintang yatim ini, meskipun kecerahan mereka lebih dari 100.000 kali lebih redup daripada langit malam paling gelap di Bumi. Cahaya yang tersebar ini, yang menutupi volume yang sangat besar, menyumbang sekitar 20% dari total kecerahan gugus Perseus. Penemuan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kita tentang struktur dan dinamika gugus galaksi, tetapi juga membuka jalan baru untuk mempelajari evolusi galaksi dan distribusi materi gelap dalam semesta.

Karakteristik Bintang Yatim

Bintang yatim yang ditemukan oleh satelit Euclid dicirikan oleh warna biru dan susunan berkelompok mereka, yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari pinggiran galaksi atau gangguan total galaksi kurcaci yang lebih kecil dalam gugus Perseus. Mengejutkan, bintang-bintang ini diamati mengorbit titik di antara dua galaksi paling bercahaya dalam gugus, bukan galaksi terbesar seperti yang diharapkan sebelumnya. Ketidakselarasan ini mungkin menunjukkan penggabungan baru-baru ini antara gugus Perseus dan kelompok galaksi lain, menyebabkan gangguan gravitasi yang mengubah orbit bintang yatim atau galaksi paling masif.

Asal-usul dan Dinamika

Penemuan bintang yatim dalam gugus Perseus memiliki implikasi signifikan untuk memahami evolusi dan dinamika galaksi dan gugus galaksi. Dengan mempelajari warna, kecerahan, dan konfigurasi bintang-bintang ini, para astronom telah menentukan bahwa mereka kemungkinan berasal dari pinggiran galaksi atau gangguan total galaksi kurcaci yang lebih kecil dalam gugus. Pengamatan mengejutkan bahwa bintang-bintang ini mengorbit titik di antara dua galaksi paling bercahaya dalam gugus, bukan galaksi terbesar seperti yang diharapkan, menunjukkan penggabungan baru-baru ini antara gugus Perseus dan kelompok galaksi lain. Penggabungan ini mungkin telah menyebabkan gangguan gravitasi, menyebabkan ketidakselarasan orbit bintang yatim atau penyimpangan galaksi paling masif dari posisi yang diharapkan.

Tujuan Misi Euclid

Misi Euclid, yang diluncurkan pada Juli 2023, bertujuan untuk:

  • Memetakan geometri alam semesta dan memahami sifat materi gelap dan energi gelap dengan mengamati miliaran galaksi hingga 10 miliar tahun cahaya di lebih dari sepertiga langit.
  • Mengeksplorasi bagaimana alam semesta telah berkembang dan bagaimana struktur terbentuk sepanjang sejarah kosmik, menyoroti peran gravitasi serta sifat energi gelap dan materi gelap.
  • Membuat peta besar struktur berskala besar Alam Semesta melintasi ruang dan waktu, mengungkap lebih banyak tentang ekspansi Alam Semesta dan pembentukan struktur kosmik.

Teleskop 1,2 meter misi ini, dengan ketajaman sebanding dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble tetapi mencakup area 175 kali lebih besar, dirancang untuk menangkap gambar dengan kedalaman dan sensitivitas yang tidak tertandingi, memungkinkan tujuan ilmiah terobosan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *